Minggu, 10 April 2016

DAMPAK PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA ATAU NARKOTIKA



Oleh: ARIF RAHMAN, SH



A. Efek Samping Terhadap Pemakaian Psikotropika

Pemakaian narkotika secara umum dan juga psikotropika yang tidak sesuai dengan aturan dapat menimbulkan efek yang membahayakan tubuh. Berdasar efek yang ditimbulkan akibat pemakaian psikotropika maupun narkotika dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:[1]

1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, Barbiturat, Pensiklidin, Metaqualon, Benzodiazepin dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.

3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang diramu di laboratorium seperti LSD (asam lisergid dietilamid), tetrahidrokanabinol (THC). Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

B. Penyalahgunaan Narkotika Dan Psikotropika

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dan lain-lain, maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi yang disebut dengan istilah kecanduan.

a. Tingkatan penyalahgunaan narkoba dan psikotropika biasanya sebagai berikut:

1. coba-coba

2. senang-senang

3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu

4. penyalahgunaan

5. ketergantungan



b. Dampak penyalahgunaan Psikotropika atau Narkotika

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.[2]

1) Dampak Fisik

a) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi

b) Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah

c) Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

d) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

e) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur

f) Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual

g) Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid);

h) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya

i) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.



2) Dampak Psikis

a) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah;

b) Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga;

c) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal;

d) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan;

e) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.



3) Dampak Sosial

a) Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan;

b) Merepotkan dan menjadi beban keluarga;

c) Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.








[1] Sumarmo Ma’sum, Penanggulangan Bahaya Narkotika Dan Ketergantungan Obat, (Jakarta: CV. Haji Masagung, 1987), hlm. 90-108.


[2]http://www.rsi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=88:narkoba-dan-bahayanya&catid=5:artikel-kesehatan&Itemid=6), diunduh tgl 26 – Januari-2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar